Apa itu Keandalan dalam Psikologi?

Apa itu Keandalan dalam Psikologi?

Ketika kita menyebut seseorang atau sesuatu dapat diandalkan, yang kita maksud adalah mereka konsisten dan dapat diandalkan. Dalam psikologi, keandalan membantu peneliti memastikan konsistensi dalam pekerjaan mereka. Ketika melakukan penelitian, mengumpulkan data, dan melaksanakan tes, peneliti harus memastikan bahwa instrumen yang mereka gunakan dapat diandalkan.

Keandalan juga merupakan komponen penting dari tes psikologi yang baik. Bagaimanapun, sebuah tes tidak akan terlalu berharga jika tidak konsisten dan menghasilkan hasil yang berbeda setiap waktu.

Apa itu Keandalan dalam Psikologi?

Keandalan dalam psikologi mengacu pada konsistensi suatu pengukuran.

Institut Kedokteran.  Pengujian Psikologis Dalam Pelayanan Penentuan Disabilitas. Washington: National Academies Press; 2015.

 Suatu tes dianggap andal jika kita memperoleh hasil yang sama berulang kali.

Maksudnya adalah ketika kita menggunakan tes, kuesioner, atau alat bantu lainnya, kita secara umum akan memperoleh hasil yang sama selama kondisinya sama dan apa yang kita ukur tidak berubah.

Ini seperti mengharapkan timbangan kamar mandi mengukur hal yang sama setiap kali Anda menggunakannya. Selama berat badan Anda tidak berubah, Anda akan mendapatkan hasil yang sama setiap kali Anda menaiki timbangan tersebut. Karena Anda terus mendapatkan hasil yang sama, timbangan tersebut dapat diandalkan untuk mengukur berat badan Anda. Tes psikologi yang dapat diandalkan bekerja dengan cara yang sama.

Misalnya, jika suatu tes dirancang untuk mengukur suatu sifat (seperti introversi ), maka setiap kali tes tersebut diberikan kepada subjek, hasilnya akan kurang lebih sama. Sayangnya, reliabilitas tidak dapat dihitung secara tepat, tetapi reliabilitas dapat diperkirakan dengan sejumlah cara yang berbeda.

Mengapa Keandalan Begitu Penting?

Keandalan penting karena kita harus memercayai informasi yang kita peroleh dari penilaian dan penelitian psikologis.

Alat-alat ini memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi tentang cara orang berpikir, merasa, dan bertindak. Alat-alat ini juga membantu dokter dan profesional kesehatan mental mengevaluasi dan mendiagnosis kondisi kesehatan mental. Kita perlu alat-alat ini agar sekonsisten dan seakurat mungkin.

Jika pengukuran ini dapat diandalkan, kita dapat percaya bahwa kita dapat menggunakannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang pikiran dan perilaku manusia.

Para peneliti lebih mampu memercayai temuan studi dan eksperimen mereka. Profesional kesehatan mental lebih yakin akan keakuratan diagnosis dan perawatan mereka.

Jenis Keandalan

Psikolog dapat menggunakan beberapa metode berbeda untuk memeriksa keandalan suatu pengukuran. Terkadang, hal ini melibatkan pemberian pengukuran berulang kali kepada partisipan yang sama dan memeriksa konsistensinya. Terkadang, hal ini melibatkan penilaian hasil oleh beberapa pakar untuk mengukur konsistensi.

Ada dua jenis utama keandalan: keandalan internal dan keandalan eksternal.

  • Keandalan internal berarti bahwa pengukuran tersebut memiliki konsistensi di dalamnya. Dengan kata lain, pertanyaan yang sama yang diajukan secara berbeda akan menghasilkan hasil yang sama. Keandalan internal sering diukur menggunakan metode split-half.
  • Keandalan eksternal mengacu pada bagaimana hasil dibandingkan dengan hasil antar individu dan lintas waktu. Keandalan eksternal sering diukur menggunakan metode uji-ulang, antar penilai, dan bentuk paralel.

Keandalan Uji-Ulang

Keandalan tes-tes ulang adalah ukuran konsistensi tes atau penilaian psikologis. Keandalan semacam ini digunakan untuk menentukan konsistensi tes dari waktu ke waktu. Keandalan tes-tes ulang paling baik digunakan untuk hal-hal yang stabil dari waktu ke waktu, seperti kecerdasan.

Keandalan uji-uji ulang diukur dengan memberikan tes dua kali pada dua waktu yang berbeda. Jenis keandalan ini mengasumsikan bahwa tidak akan ada perubahan dalam kualitas atau konstruk yang diukur. 2 Dalam kebanyakan kasus, keandalan akan lebih tinggi jika hanya ada sedikit waktu antara pengujian.

Metode uji-uji ulang hanyalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan reliabilitas suatu pengukuran. Teknik lain yang dapat digunakan meliputi reliabilitas antar penilai, konsistensi internal, dan reliabilitas bentuk paralel.

Keandalan Antar Penilai

Jenis keandalan ini dinilai dengan meminta dua atau lebih juri independen menilai tes tersebut. Skor tersebut  kemudian dibandingkan untuk menentukan konsistensi estimasi penilai.

Salah satu cara untuk menguji reliabilitas antar penilai adalah dengan meminta setiap penilai memberikan skor pada setiap item tes. Misalnya, setiap penilai dapat memberi skor pada item dalam skala 1 hingga 10. Selanjutnya, Anda akan menghitung korelasi antara kedua penilaian untuk menentukan tingkat reliabilitas antar penilai.

Cara lain untuk menguji reliabilitas antar penilai adalah dengan meminta penilai menentukan kategori yang mencakup setiap observasi dan kemudian menghitung persentase persetujuan antara penilai. Jadi, jika penilai setuju 8 dari 10 kali, pengujian tersebut memiliki tingkat reliabilitas antar penilai sebesar 80%.

Keandalan Bentuk Paralel

Keandalan bentuk paralel diukur dengan membandingkan dua tes berbeda yang dibuat menggunakan konten yang sama. Hal ini dicapai dengan membuat kumpulan besar item tes yang mengukur kualitas yang sama dan kemudian membagi item secara acak menjadi dua tes terpisah. Kedua tes tersebut kemudian harus diberikan kepada subjek yang sama pada waktu yang sama.

Keandalan Konsistensi Internal

Bentuk reliabilitas ini digunakan untuk menilai konsistensi hasil di seluruh butir soal pada tes yang sama. Pada dasarnya, Anda membandingkan butir soal yang mengukur konstruk yang sama untuk menentukan konsistensi internal tes. Metode ini sering disebut sebagai metode split-half untuk mengukur reliabilitas.

Bila Anda melihat pertanyaan yang tampaknya sangat mirip dengan pertanyaan tes lainnya, hal itu mungkin menunjukkan bahwa kedua pertanyaan tersebut digunakan untuk mengukur keandalan.

Karena kedua pertanyaan tersebut serupa dan dirancang untuk mengukur hal yang sama, peserta tes harus menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan cara yang sama, yang menunjukkan bahwa tes tersebut memiliki konsistensi internal.

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Keandalan

Ada sejumlah faktor berbeda yang dapat memengaruhi keandalan suatu pengukuran. Pertama dan mungkin yang paling jelas, penting bahwa hal yang diukur cukup stabil dan konsisten.

Jika hal yang diukur adalah sesuatu yang berubah secara teratur, hasil pengujian tidak akan konsisten.

Aspek situasi pengujian juga dapat memengaruhi keandalan. Misalnya, jika pengujian dilakukan di ruangan yang sangat panas, responden mungkin akan terganggu dan tidak dapat menyelesaikan pengujian dengan kemampuan terbaik mereka. Hal ini dapat memengaruhi keandalan pengukuran.

Hal-hal lain seperti kelelahan, stres, penyakit, motivasi, instruksi yang buruk, dan gangguan lingkungan juga dapat merusak keandalan.

Keandalan vs. Validitas: Apa Bedanya?

Penting untuk dicatat bahwa meskipun sebuah tes memiliki reliabilitas, bukan berarti tes tersebut memiliki validitas. Validitas mengacu pada apakah sebuah tes benar-benar mengukur apa yang diklaimnya untuk diukur.

Anggaplah reliabilitas sebagai ukuran ketepatan dan validitas sebagai ukuran akurasi. Dalam beberapa kasus, sebuah tes mungkin reliabel, tetapi tidak valid.

Misalnya, bayangkan pelamar kerja mengikuti tes untuk menentukan apakah mereka memiliki ciri kepribadian tertentu. Meskipun tes tersebut mungkin menghasilkan hasil yang konsisten, tes tersebut mungkin tidak benar-benar mengukur ciri yang ingin diukur.

Jadi, apa artinya jika tes kepribadian dapat diandalkan? Artinya, tes tersebut menghasilkan hasil yang sama setiap kali seseorang melakukannya. Meskipun hal itu mungkin membuat alat tersebut konsisten, hal itu tidak berarti hasilnya valid. Idealnya, alat ukur tersebut harus memiliki keandalan dan validitas, yang berarti alat ukur tersebut secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur.

Cara Meningkatkan Keandalan dalam Penilaian Psikologi

Meningkatkan keandalan alat penilaian psikologis adalah hal yang penting. Jika peneliti menemukan bahwa suatu alat kurang andal, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsistensi penilaian.

  • Mengembangkan prosedur standar : Memiliki pedoman pelaksanaan tes yang jelas sering kali dapat membantu meningkatkan keandalan. Ini termasuk membuat instruksi yang jelas, batasan waktu, dan prosedur lain yang memastikan tes dilaksanakan dengan cara yang sama setiap kali diberikan.
  • Melatih administrator tes : Orang-orang yang mengelola, menilai, atau memberi skor tes psikologi harus menerima pelatihan dalam melaksanakan tugas-tugas ini secara konsisten.
  • Kriteria penilaian yang konsisten : Cara penilaian harus jelas dan konsisten. Penilai harus memiliki rubrik dan pedoman untuk mencapai kesimpulan yang sama saat menilai respons.

Namun, terkadang penilaian tetap tidak dapat diandalkan karena alasan lain. Dalam kasus seperti itu, penting bagi peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang mengapa penilaian tersebut tidak menghasilkan hasil yang dapat diandalkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *