PARHAMBITIOUS – Masalah kesehatan mental dapat melemahkan. Namun, masalah kesehatan mental tetaplah masalah kesehatan, dan Anda berhak mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan selama masa pemulihan. Karena penyakit mental lebih sulit dikenali daripada penyakit fisik, terkadang sulit untuk menggolongkan kondisi kejiwaan sebagai sesuatu yang memerlukan dukungan disabilitas. Jangan biarkan hal itu menghentikan Anda untuk mendapatkan bantuan jika Anda kesulitan mempertahankan pekerjaan karena depresi.
Depresi Dianggap Sebagai Disabilitas
Depresi merupakan suatu kondisi yang tergolong disabilitas, tetapi ada rincian spesifik yang perlu diperhatikan.
Baca terus untuk mempelajari mengapa depresi merupakan disabilitas, apa hak-hak Anda, cara memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan disabilitas, dan langkah-langkah yang harus diambil saat meminta akomodasi.
Bagaimana “Disabilitas” Didefinisikan?
Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) mengidentifikasi disabilitas saat seseorang mengalami bentuk gangguan apa pun yang secara substansial membatasi satu atau lebih aktivitas utama dalam hidup.
Misalnya, jika Anda mengalami masalah dengan apa pun mulai dari sistem kekebalan tubuh dan fungsi usus hingga fungsi neurologis dan otak yang secara signifikan memengaruhi aktivitas dan fungsi sehari-hari, hal itu dapat dianggap sebagai disabilitas.
Akan tetapi, mengalami gangguan yang disebutkan di atas bukanlah satu-satunya persyaratan untuk dianggap cacat. Memiliki riwayat gangguan juga dapat menjadi faktor. Jika Anda memiliki kondisi yang hanya melumpuhkan selama episode (sesuatu yang tentu saja berlaku untuk episode depresi), hal itu dapat dihitung sebagai cacat.