PARHAMBITIOUS – Gen Z atau Generasi Z mengacu pada individu yang lahir antara pertengahan tahun 1990-an hingga awal tahun 2010-an. Mereka tumbuh di masa kemajuan teknologi yang pesat, dimana internet, media sosial, dan perangkat digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
Meskipun akses mereka mudah terhadap informasi dan konektivitas global, Gen Z menghadapi beberapa tantangan unik yang berdampak signifikan terhadap kehidupan mereka. Berikut lima tantangan terbesar yang dihadapi Gen Z:
1. Masalah kesehatan mental
Pemberitahuan di ponsel, tenggat waktu kerja, dan tanggung jawab keluarga berkontribusi terhadap perasaan cemas dan stres di kalangan Gen Z. Menurut data Deloitte pada Maret 2022, hampir 46 persen individu Gen Z melaporkan kecemasan dan stres terkait pekerjaan. Selain itu, masalah dalam hubungan romantis sering kali mendorong mereka untuk mencari bantuan dari terapis.
2. Perubahan Lanskap Kerja
Harus diakui bahwa tantangan yang dihadapi generasi saat ini berbeda dengan tantangan generasi sebelumnya dan tidak boleh dianggap remeh. Kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi yang pesat terus mengubah proses kerja di berbagai sektor seperti manufaktur, perdagangan, dan industri jasa lainnya.
Ketika Indonesia mendekati bonus demografi dalam satu atau dua dekade mendatang, Indonesia perlu menerapkan program adaptif yang berfokus pada pengembangan kompetensi Gen Z sebagai tenaga kerja masa depan.
3. Tuntutan Pendidikan dan Keterampilan
Perkembangan teknologi yang pesat terus menggeser permintaan akan keterampilan. Pendidikan tradisional mungkin tidak selalu cukup untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi pasar kerja yang dinamis. Mereka perlu mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar, seperti coding, analisis data, dan keterampilan berpikir kritis. Generasi Z sering kali mencari pendidikan tambahan melalui kursus online, program pelatihan, dan pengalaman kerja praktik untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
4. Ketidakpastian Perekonomian
Generasi Z menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan meskipun tumbuh di era evolusi teknologi yang pesat. Mereka menghadapi resesi ekonomi global dan ketidakpastian pasar kerja, yang menyebabkan kekhawatiran mengenai prospek pekerjaan setelah lulus dan pencapaian stabilitas keuangan. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai masa depan keuangan mereka dan memotivasi mereka untuk mencari jalur karier alternatif atau berinovasi untuk menciptakan peluang kerja.
5. Ketidakamanan Kerja
Banyak individu Gen Z yang mengalami stres akibat ketidakpastian terkait karier, menurut Alyssa Mancao, psikoterapis asal Amerika. “Walaupun gaji yang diberikan sama dengan tahun lalu, biaya hidup telah meningkat, sehingga generasi Z mengalami tekanan yang semakin besar untuk tidak hanya mencari pekerjaan yang menguntungkan secara ekonomi namun juga memuaskan secara mental dan emosional,” jelasnya.