Apa itu Validasi Emosional? dan Bagaimana Dampaknya

PARHAMBITIOUS – Validasi emosional adalah proses mempelajari, memahami, dan mengekspresikan penerimaan terhadap pengalaman emosional orang lain. Validasi emosional dibedakan dari invalidasi emosional ketika pengalaman emosional seseorang ditolak, diabaikan, atau dihakimi.

Memvalidasi emosi tidak berarti Anda setuju dengan orang lain atau menganggap respons emosional mereka wajar. Sebaliknya, Anda menunjukkan bahwa Anda memahami apa yang mereka rasakan tanpa berusaha membujuk atau mempermalukan mereka karenanya.

Validasi emosional adalah mengakui dan menerima pengalaman batin, pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang sebagai sesuatu yang valid.

Tanda-tanda Validasi Emosional

Orang yang memiliki validasi emosional merasa bahwa orang lain tidak hanya melihat dan mendengar emosi mereka, tetapi juga menerima keberadaan perasaan tersebut. Seseorang yang merasa bahwa emosi mereka tidak “salah” atau tidak pantas cenderung memiliki rasa identitas dan harga diri yang kuat serta dapat mengelola emosi dengan lebih efektif. Lebih jauh lagi, validasi https://jdih.kasn.go.id/js/stoto/ emosional membantu membuka pintu menuju rasa belas kasih terhadap diri sendiri: Merasa bahwa emosi kita valid membantu kita menghindari rasa malu dan menyalahkan diri sendiri, sehingga kita dapat menanggapinya dengan percaya diri.

Validasi dapat datang dari orang lain atau dari dalam diri sendiri. Validasi diri melibatkan pengakuan dan penerimaan terhadap pikiran dan perasaan Anda sendiri.

Cara Melakukan Validasi Emosional

Validasi emosional adalah keterampilan yang memerlukan latihan. Meningkatkannya dapat memperkuat hubungan Anda dengan orang lain dan membantu Anda memvalidasi pikiran dan perasaan Anda sendiri . Berikut adalah beberapa strategi utama.

Identifikasi dan Akui Emosi

Akui emosi yang sedang dirasakan orang tersebut. Hal ini bisa jadi sulit jika mereka belum mengomunikasikan perasaan mereka dengan jelas, jadi Anda mungkin harus bertanya kepada mereka, atau menebak lalu bertanya apakah Anda tepat sasaran.

Misalnya, bayangkan orang yang Anda kasihi bersikap marah kepada Anda. Jika mereka telah menyampaikan bahwa mereka merasa marah, tunjukkan saja bahwa Anda mendengarkan mereka: “Saya mengerti Anda marah.” Jika mereka belum menyampaikan perasaan mereka, Anda dapat berkata, “Anda tampak sangat marah. Apakah itu yang sedang terjadi?”

Kenali Sumber Emosi

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi situasi atau isyarat yang memicu emosi. Tanyakan kepada orang tersebut apa yang menyebabkan responsnya. Anda dapat bertanya, “Apa yang membuatmu merasa seperti itu?” Namun, ingatlah bahwa orang yang Anda kasihi mungkin tidak dapat mengomunikasikan hal ini dengan jelas atau memahami apa yang sedang terjadi. Dalam kasus ini, katakan bahwa ada sesuatu yang tampaknya membuatnya kesal, Anda ingin tahu apa itu, tetapi Anda tidak dapat melakukannya tanpa pemahaman yang jelas tentang situasinya.

Validasi Emosi

Bayangkan orang tersebut mampu mengomunikasikan sumber kemarahannya. Dalam contoh ini, mereka marah karena Anda terlambat 15 menit pulang kerja. Bagi Anda, kemarahan mereka tampak tidak beralasan atau tidak sepadan dengan pelanggaran yang dilakukan. Namun, Anda tetap dapat memvalidasi perasaan mereka dengan mengomunikasikan bahwa Anda menerima apa yang mereka rasakan, meskipun Anda tidak mengikuti alasan mereka.

Anda mungkin berkata, “Saya tahu kamu merasa marah karena saya terlambat 15 menit pulang. Saya tidak bermaksud membuat kamu marah; saya terjebak macet. Namun, saya tahu bahwa menunggu saya membuat kamu kesal.” Anda tidak perlu meminta maaf atas perilaku Anda jika Anda merasa tidak melakukan kesalahan. Anda sebenarnya dapat meredakan situasi hanya dengan mengakui perasaan orang tersebut.

Dampak Validasi Emosional

Ketika Anda memvalidasi seseorang secara emosional, Anda:

Dampak Validasi Emosional

Ketika Anda memvalidasi seseorang secara emosional, Anda:

  • Komunikasikan penerimaan : Anda menunjukkan bahwa Anda peduli dan menerima orang tersebut apa adanya.
  • Memperkuat hubungan : Orang-orang yang menunjukkan penerimaan satu sama lain merasa lebih terhubung dan membangun ikatan yang lebih kuat.
  • Tunjukkan nilai : Orang tersebut merasa penting bagi Anda.
  • Dorong pengaturan emosi yang lebih baik : Penelitian menunjukkan bahwa menawarkan validasi emosional kepada orang-orang dapat membantu mereka mengatur emosi dengan lebih baik Hal ini penting terutama jika terjadi perasaan negatif atau menyedihkan yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *