Apa itu Penguat Sekunder?

Penguat sekunder adalah stimulus yang memperkuat perilaku setelah dikaitkan dengan penguat primer. Misalnya: Saat Anda memberi anjing Anda makanan dan berkata “anak baik,” ia mendapatkan penguat primer berupa makanan dan penguat sekunder berupa pujian verbal.

Penguat primer bersifat biologis. Penguat sekunder memerlukan asosiasi dengan penguat bawaan ini sebelum dapat menghasilkan respons. Jadi, anjing Anda mungkin tidak mengaitkan pujian verbal dengan hadiah kecuali Anda menggabungkannya dengan makanan.

Penguat Sekunder dalam Pengkondisian Operan

Dengan memberi penghargaan atas perilaku tertentu, kita mendorong perilaku tersebut di masa mendatang. Namun, tidak semua penguat itu sama. Beberapa penguat bisa lebih memotivasi daripada penguat lainnya.

Anjing pada contoh kita sebelumnya kemungkinan besar lebih termotivasi oleh penguat utama seperti camilan daripada tepukan di kepala (penguat sekunder) karena makanan memenuhi kebutuhan biologis yang kuat.

Jika pelatih anjing ingin memasangkan makanan itu dengan beberapa jenis penguat sekunder, seperti suara peluit, suara peluit tersebut pada akhirnya akan dikaitkan dengan makanan tersebut dan berfungsi sebagai bentuk penguat sekunder.

Penguat Sekunder vs. Penguat Primer

Penguat primerterjadi secara alami dan tidak perlu dipelajari. Contoh penguat primer, yang terkadang disebut penguat tak bersyarat, mencakup hal-hal yang memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, seperti air, makanan, tidur, udara, dan seks.

Penguat sekunder juga disebut penguat terkondisi. Penguat ini tidak terjadi secara alami dan perlu dipelajari.

Uang merupakan contoh penguat sekunder. Uang membantu memperkuat perilaku karena dapat digunakan untuk memperoleh penguat primer seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal (di antara hal-hal lainnya).

Perbedaan lain antara penguat sekunder dan penguat primer adalah area otak tempat penguat tersebut diproses. Penguat primer tampaknya lebih kuat memengaruhi area otak yang lebih tua (seperti insula anterior) sedangkan penguat sekunder lebih kuat memengaruhi area otak yang lebih baru (seperti korteks orbitofrontal anterior).

Penguat Sekunder

  • Stimulus netral (hanya memperkuat bila dipasangkan dengan penguat utama)
  • Hanya terikat pada kebutuhan biologis melalui asosiasi
  • Perlu dipelajari
  • Juga dikenal sebagai penguat terkondisi
  • Diproses di area otak yang lebih baru
Penguat Primer

  • Stimulan alami (penguatan secara alami, tidak perlu dipasangkan dengan penguat lain)
  • Terkait langsung dengan kebutuhan biologis
  • Tidak perlu dipelajari
  • Juga dikenal sebagai penguat tanpa syarat
  • Diproses di area otak yang lebih tua

Contoh Penguat Sekunder

Ekonomi token merupakan contoh yang baik tentang bagaimana penguat sekunder dapat digunakan dalam pengkondisian operan. Ekonomi token melibatkan pemberian penghargaan kepada orang dengan token, chip, atau bintang untuk perilaku yang baik. Token ini kemudian dapat ditukar dengan barang lain yang diinginkan individu.

Orang tua, guru, dan terapis sering menggunakan penguat sekunder untuk mendorong anak-anak dan klien agar terlibat dalam perilaku adaptif.

Meskipun tidak memiliki nilai penguatan yang melekat, token tersebut dapat digunakan untuk membeli penguat utama seperti soda, permen, dan hak istimewa lainnya. Setelah asosiasi ini terbentuk, token itu sendiri menjadi penguat.

Keuntungan Menggunakan Penguat Sekunder

Jadi, apa manfaat menggunakan penguat sekunder? Mengapa tidak menghindari kesulitan membentuk asosiasi dan cukup menggunakan penguat primer saja?

Seperti yang mungkin sudah Anda bayangkan, penguat primer hanya memberikan penguatan jika subjek dalam keadaan kekurangan. Seekor anjing tidak mungkin melakukan trik untuk mendapatkan hadiah jika hewan tersebut sudah kenyang dan puas, misalnya. Demikian pula, seorang anak tidak mungkin membersihkan kamarnya untuk mendapatkan hadiah jika ia baru saja selesai makan siang.

Penguat sekunder memungkinkan pelatih untuk terus memberikan penguatan bahkan jika subjek tidak memiliki kebutuhan biologis apa pun saat ini.

Penguatan sekunder tidak mudah jenuh. Jadi, penguatan sekunder memberikan kesempatan untuk memberikan penguatan kapan saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *