Apa itu Tidur NREM?

PARHAMBITIOUS – Tidur NREM, atau non-REM (rapid eye movement), mencakup tiga tahap pertama tidur. Tidur ini ditandai dengan aktivitas mental seperti pikiran dan sedikit atau tidak ada gerakan mata.

Tidur terbagi menjadi empat tahap. Tiga tahap pertama merupakan bagian dari tidur NREM, dan tahap keempat adalah tidur REM, yang selama tidur terjadi gerakan mata cepat.

Sekitar 75% hingga 80% waktu tidur dihabiskan dalam tidur NREM. Siklus tidur NREM-REM pertama biasanya lebih pendek, berlangsung sekitar 70 hingga 100 menit. Siklus berikutnya berlangsung sekitar 90 hingga 120 menit. Kebanyakan orang mengalami empat hingga enam siklus tidur setiap malam.

Tanda-tanda Tidur NREM

Tubuh mengalami banyak perubahan selama tidur NREM. Secara umum, tidur NREM ditandai dengan periode gelombang otak, detak jantung, dan aktivitas otot yang melambat. Beberapa tanda umum yang terkait dengan tidur NREM meliputi:

  • Penurunan denyut jantung
  • Aktivitas otot menurun
  • Respon yang berkurang terhadap rangsangan luar
  • Kedutan otot dan sentakan hipnik (mioklonik)
  • Suhu tubuh menurun
  • Pelepasan hormon pertumbuhan
  • Pernapasan melambat
  • Gelombang otak melambat
  • Lonjakan aktivitas otak meliputi spindel tidur dan kompleks.

Walaupun ketiga tahap yang terjadi selama tidur non-REM memiliki ciri yang sama, masing-masing mencakup peristiwa dan karakteristik yang berbeda.

Dampak Tidur NREM

Tidur NREM memiliki beberapa fungsi fisik dan mental yang penting. Selain membantu konsolidasi memori, tubuh membangun tulang, memperbaiki otot, meregenerasi jaringan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh selama waktu ini, terutama selama periode tidur nyenyak yang terjadi pada tahap.

Konsolidasi Memori

Konsolidasi memori terjadi selama tidur NREM, yang sangat penting untuk pembelajaran. Periode tidur ini telah terbukti memengaruhi memori prosedural (yang melibatkan keterampilan dan kemampuan untuk mempelajari tugas baru) dan memori deklaratif (yang merupakan memori untuk fakta dan informasi).

Penelitian telah menunjukkan bahwa pola otak tertentu yang terjadi selama NREM menyebabkan berbagai peningkatan kognitif, termasuk pembelajaran motorik yang lebih baik, pengambilan kata, memori kerja, dan kefasihan verbal.

Bukti juga menunjukkan bahwa masalah terkait usia dengan tidur NREM dapat berperan dalam masalah memori yang terkait dengan proses penuaan. Tidur gelombang lambat secara alami menurun seiring bertambahnya usia, turun lebih dari 60% antara usia 10 dan 20 tahun.

Perbaikan, Pemulihan, dan Pertumbuhan

Tidur NREM diyakini berperan penting dalam pertumbuhan fisik dan perbaikan jaringan tubuh. Penelitian telah menunjukkan, misalnya, bahwa tekanan darah menurun selama tidur gelombang lambat, yang dapat berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Orang-orang dengan kondisi tidur yang mencegah penurunan tekanan darah pada malam hari, seperti insomnia dan sleep apnea, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *