Apakah Masturbasi dapat Menghilangkan Stres?

PARHAMBITIOUS – Masturbasi mengacu pada stimulasi alat kelamin sendiri untuk gairah atau kenikmatan seksual, sering kali untuk mencapai orgasme . Hal ini umum terjadi pada individu dari semua kelompok usia, dan dianggap sebagai pemain kunci dalam perkembangan seksual yang sehat. Istilah “masturbasi” dapat memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Beberapa orang mungkin memilih untuk melakukannya sendiri, sementara yang lain mungkin melakukan masturbasi di hadapan pasangan.

Terlepas dari bagaimana cara melakukannya, masturbasi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan menghilangkan stres.

Namun, hal itu dapat menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti perasaan bersalah, malu, dan cemas. Beberapa orang mungkin juga mengembangkan kebiasaan masturbasi kompulsif yang mengganggu kualitas hidup mereka.

Bagaimana Masturbasi Mempengaruhi Harga Diri

Masturbasi dapat meningkatkan harga diri seseorang dan memberi mereka rasa pengetahuan diri, kendali, dan kesenangan.

Masturbasi Dapat Meningkatkan Harga Diri

Satu studi menemukan bahwa perasaan ini muncul dalam sampel 40 wanita usia kuliah yang melakukan masturbasi sendirian. Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa masturbasi menyebabkan rasa bersalah (ketika dilakukan sendirian) dan kecanggungan (baik ketika dilakukan sendiri maupun dengan pasangan). Beberapa faktor dapat memengaruhi bagaimana individu-individu ini memandang masturbasi, termasuk ras/etnis, norma sosial saat ini, dan perasaan mendasar tentang seks.

Masturbasi Bisa Membantu Wanita Meraih Orgasme

Studi lain menemukan bahwa wanita yang melakukan masturbasi lebih mudah mencapai gairah seksual dan orgasme. Masturbasi juga dapat membantu meredakan kram menstruasi.

Pria Mengenali Manfaatnya

Sebuah penelitian mencatat bahwa pria memahami bahwa masturbasi adalah bagian penting dan sehat dari perkembangan seksual.

Masturbasi Bisa Menimbulkan Perasaan Bersalah atau Malu

Meskipun masturbasi dilakukan di berbagai masyarakat di seluruh dunia, banyak agama dan budaya menganggapnya sebagai tindakan yang tidak bermoral. Orang-orang dalam budaya yang melarang ini dapat mengembangkan ‘rasa bersalah karena masturbasi’, sebuah fenomena yang membuat mereka sangat tertekan, dan dapat mengalami depresi dan kecemasan.

Dalam penelitian yang disebutkan sebelumnya (di mana wanita menemukan bahwa masturbasi dapat membantu mereka mencapai orgasme), sebagian kecil peserta dalam penelitian tersebut juga melaporkan perasaan bersalah dan malu ketika mereka melakukan masturbasi.

Masturbasi Dapat Mengurangi Stres

Meskipun masturbasi dapat menimbulkan perasaan emosional campur aduk pada sebagian orang, data ilmiah menunjukkan bahwa masturbasi dapat menjadi alat yang efektif untuk menghilangkan stres (bila dilakukan secukupnya) karena otak melepaskan sejumlah hormon selama masturbasi yang dapat membantu meredakan stres.

Hormon yang dilepaskan selama masturbasi meliputi:

  • Oksitosin : Oksitosin, “hormon cinta,” adalah neurotransmitter yang dilepaskan selama orgasme, yang memiliki sifat menghilangkan stres. Salah satu fungsi oksitosin adalah menimbulkan perasaan keterhubungan yang lebih besar dan meningkatkan perilaku pro-sosial. Penelitian juga menemukan bahwa oksitosin dapat meredakan stres dan kecemasan, dan juga membantu individu memproses rangsangan emosional negatif dengan lebih baik.
  • Serotonin : Zat kimia lain yang dilepaskan selama masturbasi adalah serotonin, suatu neurotransmitter yang dapat membantu meningkatkan suasana hati.
  • Endocannabinoid : Masturbasi dapat meningkatkan kadar endocannabinoid. Ini adalah hormon yang mengikat reseptor cannabinoid seperti halnya zat kimia dalam ganja, dan bertanggung jawab untuk menjaga homeostasis dalam tubuh. Penelitian tentang endocannabinoid masih terus berkembang, tetapi senyawa ini telah ditemukan berperan dalam mengurangi kecemasan, mengatur perilaku emosional, dan mendukung kognisi.

Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Sebuah penelitian melibatkan 778 peserta yang melaporkan kualitas tidur mereka, baik setelah masturbasi atau setelah berhubungan seks dengan pasangan.

Para peneliti menemukan bahwa, baik pada pria maupun wanita, mereka yang mencapai orgasme melalui masturbasi melaporkan kualitas tidur yang lebih baik daripada saat melakukan aktivitas seksual dengan pasangan. Orang-orang ini juga melaporkan bahwa masturbasi membantu mereka tertidur lebih cepat.

Dapat Meningkatkan Kognisi

Masturbasi dapat membantu menjaga fungsi kognitif, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Salah satu temuan meneliti hubungan antara aktivitas seksual dan fungsi kognitif pada lebih dari 6.800 orang dewasa berusia antara 50 dan 89 tahun. Baik pria maupun wanita, mereka yang melaporkan frekuensi aktivitas seksual yang lebih tinggi memiliki kinerja yang lebih baik dalam tugas mengingat.

Namun, penelitian ini tidak meneliti masturbasi secara khusus, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh masturbasi terhadap kognisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *