Psikologi abnormal adalah cabang ilmu psikologi yang menangani psikopatologi dan perilaku abnormal, atau pola emosi, pikiran, dan perilaku yang dapat menjadi tanda-tanda kondisi kesehatan mental. Istilah ini mencakup berbagai macam gangguan, mulai dari depresi hingga gangguan obsesif-kompulsif (OCD) hingga gangguan kepribadian.
Istilah “abnormal” menjadi bahan perdebatan yang cukup panjang. Apa sebenarnya arti “normal” dan siapa yang berhak memutuskan? Norma-norma sosial yang sering digunakan untuk menentukan apa yang normal dan abnormal dapat berubah seiring waktu, jadi menentukan definisi standar tidaklah mudah.
Konselor, psikolog, dan psikoterapis sering bekerja langsung di bidang ini, sering kali dalam konteks klinis. Daripada membedakan antara normal dan abnormal, psikolog di bidang ini berfokus pada tingkat tekanan yang mungkin disebabkan oleh perilaku, pikiran, atau emosi.
Artikel ini membahas tentang apa itu psikologi abnormal dan berbagai topik yang dipelajari dalam bidang psikologi ini. Artikel ini juga membahas tentang definisi abnormalitas dan beberapa kritik terhadap psikologi abnormal.
Mendefinisikan Kelainan
Jika suatu perilaku menimbulkan masalah dalam kehidupan seseorang atau mengganggu orang lain, maka ini merupakan perilaku yang “tidak normal”. Dalam kasus seperti itu, perilaku tersebut mungkin memerlukan beberapa jenis intervensi kesehatan mental.
Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional (NIMH), hampir satu dari lima orang dewasa AS hidup dengan penyakit mental .
Institut Kesehatan Mental Nasional. Penyakit mental.
Karakteristik berikut biasanya disertakan:
- Perilaku abnormal jarang terjadi . Namun, kelangkaan statistik saja tidak cukup untuk mendefinisikannya. Beberapa perilaku yang sehat, diinginkan, dan bermanfaat juga jarang terjadi. Dan perilaku atau karakteristik yang tidak umum lainnya tidak memengaruhi perilaku atau fungsi seseorang. Jadi, hanya karena sesuatu tidak biasa atau tidak umum tidak berarti hal itu harus didefinisikan sebagai abnormal.
- Perilaku abnormal menimbulkan tekanan . Perilaku ini dapat mengganggu individu itu sendiri, atau dapat membuat orang lain kesal dan terganggu.
- Perilaku abnormal memengaruhi kemampuan seseorang untuk beraktivitas . Orang yang menunjukkan perilaku ini mungkin kesulitan untuk beraktivitas secara normal dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat memengaruhi hubungan, pekerjaan, sekolah, dan kehidupan rumah tangga mereka.
- Perilaku abnormal dapat mengganggu kehidupan sosial . Perilaku ini dapat melanggar norma sosial dan menyulitkan seseorang untuk berfungsi dalam lingkungan sosial dan menjaga hubungan sosial.
Rekap
Psikologi abnormal tidak hanya membahas perilaku yang secara statistik dianggap jarang terjadi. Sebaliknya, psikologi abnormal berfokus pada perilaku yang menimbulkan tekanan, menyulitkan fungsi, dan dapat mengganggu kehidupan sosial.
Apa Empat Pendekatan Psikologi Abnormal?
Ada sejumlah perspektif berbeda yang digunakan dalam psikologi abnormal. Sementara beberapa psikolog atau psikiater mungkin berfokus pada satu sudut pandang, banyak profesional kesehatan mental menggunakan elemen dari berbagai bidang untuk lebih memahami dan menangani gangguan psikologis.
Pendekatan Psikoanalitis
Perspektif ini berakar pada teori Sigmund Freud. Pendekatan psikoanalitik menunjukkan bahwa banyak perilaku abnormal berasal dari pikiran, keinginan, dan ingatan bawah sadar.
Meskipun perasaan-perasaan ini berada di luar kesadaran, namun diyakini tetap memengaruhi tindakan sadar.
Terapis yang menggunakan pendekatan ini percaya bahwa dengan menganalisis ingatan, perilaku, pikiran, dan bahkan mimpi mereka, orang dapat mengungkap dan mengatasi beberapa perasaan yang telah mengarah pada perilaku maladaptif dan tekanan.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan terhadap psikologi abnormal ini berfokus pada perilaku yang dapat diamati.3 Dalam terapi perilaku, fokusnya adalah pada penguatan perilaku positif dan bukan pada penguatan perilaku maladaptif.
Pendekatan perilaku hanya menargetkan perilaku itu sendiri, bukan penyebab yang mendasarinya. Saat menangani perilaku abnormal, terapis perilaku dapat menggunakan strategi seperti pengkondisian klasik dan pengkondisian operan untuk membantu menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dan mengajarkan perilaku baru.
Pendekatan Medis
Pendekatan terhadap psikologi abnormal ini berfokus pada penyebab biologis penyakit mental, menekankan pemahaman penyebab mendasar dari gangguan, yang mungkin mencakup faktor keturunan, penyakit fisik terkait, infeksi, dan ketidakseimbangan kimia. Perawatan medis sering kali bersifat farmakologis, meskipun pengobatan sering kali digunakan bersamaan dengan beberapa jenis psikoterapi.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif terhadap psikologi abnormal berfokus pada bagaimana pikiran, persepsi, dan penalaran internal berkontribusi terhadap gangguan psikologis. Perawatan kognitif biasanya berfokus pada membantu individu mengubah pikiran atau reaksi mereka.
Terapi kognitif juga dapat digunakan bersama dengan metode perilaku dalam teknik yang dikenal sebagai terapi perilaku kognitif  (CBT).
Topik dalam Psikologi Abnormal
Topik utama dalam psikologi abnormal adalah studi, pemahaman, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan psikologis. Gangguan psikologis didefinisikan sebagai pola perilaku atau gejala psikologis yang memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Kondisi ini menimbulkan tekanan bagi orang yang mengalami gejala.
Profesional kesehatan mental menggunakan ” Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental ,” yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA), untuk berbagai tujuan. Manual tersebut berisi daftar gangguan kejiwaan, kode diagnostik, informasi tentang prevalensi setiap gangguan, dan kriteria diagnostik. Beberapa kategori gangguan psikologis meliputi:
- Gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan sosial, gangguan panik, dan gangguan kecemasan umum
- Gangguan suasana hati, seperti depresi dan gangguan bipolar
- Gangguan perkembangan saraf, seperti disabilitas intelektual atau gangguan spektrum autisme
- Gangguan neurokognitif termasuk delirium
- Gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian ambang, gangguan kepribadian menghindar, dan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif
- Gangguan penggunaan zat
Kritik terhadap Psikologi Abnormal
Bidang psikologi abnormal bukannya tanpa kritik. Selain perdebatan tentang penggunaan istilah “abnormal” itu sendiri, beberapa pihak percaya bahwa bidang ini memiliki sejumlah kekurangan.
Secara khusus, beberapa pihak merasa bahwa bidang ini menstigmatisasi orang-orang yang rentan dan tertindas. Kritikus juga berpendapat bahwa bidang psikologi abnormal cenderung menganggap variasi normal dalam perilaku manusia sebagai patologi.
Beberapa pihak juga mengusulkan bahwa pendekatan medis terhadap penyakit mental sering kali hanya berfokus pada faktor penentu biologis dan genetis dari tekanan alih-alih mengambil pandangan yang lebih holistik. Pendekatan ini  juga tidak memperhitungkan fakta bahwa terdapat perbedaan budaya yang besar dalam hal apa yang dianggap normal dan abnormal.