PARHAMBITIOUS – Kelesuan adalah kondisi yang ditandai dengan kelelahan, rasa kantuk, dan kurangnya energi serta kewaspadaan mental yang tidak biasa. Kelesuan bukanlah kondisi medis itu sendiri, tetapi mungkin merupakan gejala dari kondisi kesehatan, atau respons alami terhadap kurang tidur, stres, atau kebiasaan makan yang buruk.
Dalam konteks medis atau rumah sakit, istilah kelesuan menunjukkan ketidakmampuan pasien untuk tetap terjaga atau terlibat dalam jenis interaksi apa pun, kata Paula Zimbrean, MD, seorang psikiater di Yale Medicine. “Hal ini sering dikaitkan dengan penyakit parah atau dengan obat penenang, seperti obat penghilang rasa sakit.”
Artikel ini membahas penyebab dan karakteristik kelesuan, serta beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasarinya.
Karakteristik Kelesuan
Kelesuan dapat membuat Anda sulit bangun dari tempat tidur di pagi hari dan menjalani hari-hari. Berikut ini beberapa ciri-ciri kelesuan, menurut Dr. Zimbrean:
- Kelelahan mendalam yang tidak sebanding dengan tingkat aktivitas Anda
- Perasaan lelah dan kekurangan energi yang terus-menerus
- Kelesuan atau perasaan bergerak dalam gerakan lambat
- Sering perlu duduk dan istirahat
- Mengantuk dan meningkatnya kebutuhan tidur
- Kekakuan atau kelemahan otot
- Sakit kepala atau nyeri otot
- Malaise, atau perasaan tidak nyaman secara umum
- Perubahan nafsu makan
- Kurangnya inisiatif atau motivasi
- Kurangnya minat dan antusiasme
- Kurangnya perhatian dan kewaspadaan
- Kesulitan memperhatikan, membuat keputusan, atau mengingat sesuatu
Penyebab Kelesuan
Penyebab kelesuan dapat berhubungan dengan medis atau gaya hidup.
Penyebab Medis Kelesuan
Banyak masalah medis, mulai dari infeksi hingga kanker, dapat menyebabkan kelesuan, kata Dr. Zimbrean. Berikut ini adalah beberapa penyebab medis potensial dari kelesuan dan kelelahan:
- Infeksi , termasuk flu, COVID-19, infeksi parasit, hepatitis, human immunodeficiency virus (HIV), tuberkulosis, dan mononukleosis
- Penyakit , termasuk penyakit ginjal, penyakit hati, multiple sclerosis, dan kanker
- Gangguan autoimun , termasuk lupus dan rheumatoid arthritis
- Kondisi kronis , termasuk diabetes, fibromyalgia, dan nyeri kronis
- Masalah jantung , termasuk penyakit jantung, gagal jantung, dan takikardia ortostatik posturalsindroma
- Kondisi paru-paru , termasuk emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Ketidakseimbangan hormon , termasuk kondisi tiroid dan penyakit Addison
- Gangguan tidur , termasuk narkolepsi, apnea tidur obstruktif, dan insomnia
- Cedera , seperti patah tulang atau cedera jaringan
- Kekurangan nutrisi , termasuk anemia, dehidrasi, malnutrisi, dan kekurangan vitamin B12 dan vitamin D.
- Kondisi kesehatan mental , termasuk depresi, kesedihan, dan kecemasan
- Gangguan makan dan masalah berat badan , termasuk bulimia, anoreksia, obesitas, dan kekurangan berat badan.
- Obat-obatan , termasuk obat tidur, obat tekanan darah, obat penghilang rasa sakit, antidepresan, antihistamin untuk alergi, steroid, dan diuretik (pil air)
- Perawatan , termasuk kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang
Penyebab Kelesuan Terkait Gaya Hidup
Berikut ini adalah beberapa penyebab kelesuan dan kelelahan yang berhubungan dengan gaya hidup:
- Kurang atau kelebihan tidur: Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam. Tidur hanya beberapa jam setiap malam atau tidur lebih dari 11 jam setiap malam dapat menyebabkan kelesuanPusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Berapa lama saya harus tidur?
- Kerja shift: Tubuh Anda secara alami diprogram untuk aktif di siang hari dan tidur di malam hari. Bekerja shift malam atau berganti-ganti antara shift siang dan malam dapat mengganggu ritme sirkadian Anda.
- Penggunaan zat: Zat seperti alkohol, nikotin, dan kanabinoid dapat mengganggu pola tidur Anda atau menyebabkan insomnia.
- Gaya hidup yang tidak banyak bergerak: Olahraga tidak hanya membantu Anda tetap bugar secara mental dan fisik, tetapi juga membantu Anda tidur nyenyak di malam hari.
- Pola makan yang buruk: Tubuh Anda memerlukan pola makan yang sehat dan seimbang untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisinya. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan kelesuan. Beberapa pola makan rendah karbohidrat juga dapat menyebabkan kelesuan, karena karbohidrat merupakan sumber bahan bakar utama bagi tubuh. Makanan manis atau karbohidrat olahan juga tidak membantu; keduanya memberikan lonjakan energi yang cepat dan kemudian penurunan yang membuat Anda lesu, kekurangan energi, dan lapar.
Mengatasi Kelesuan
Dr. Zimbrean berbagi beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengatasi kelesuan:
- Sesuaikan jadwal Anda: Cobalah untuk menyesuaikan jadwal Anda—dan ekspektasi Anda—untuk mengakomodasi periode aktivitas yang lebih pendek, sehingga Anda dapat beristirahat sejenak.
- Beritahukan orang-orang terkasih: Bicaralah kepada keluarga Anda dan beri tahu mereka bagaimana perasaan Anda, sehingga mereka mengerti bahwa rendahnya tingkat energi Anda dan kurangnya partisipasi bukanlah akibat dari kurangnya minat.
- Lakukan olahraga: Paradoksnya, olahraga dapat membantu meningkatkan kadar energi Anda. Mulailah dengan apa pun yang dapat Anda lakukan. Bahkan sedikit demi sedikit, seperti berjalan kaki selama 10 menit setiap hari, dapat memberikan manfaat besar.
- Hindari zat-zat: Hindari perbaikan cepat dan zat-zat seperti alkohol, nikotin, kokain, atau obat-obatan terlarang lainnya.
- Pertahankan rutinitas yang sehat: Berusahalah mempertahankan rutinitas harian yang konsisten dan seimbang, dengan jadwal kerja dan pribadi yang wajar, tidur yang cukup, dan pola makan bergizi.