5 Film yang Menggambarkan Bagaimana Rasanya Mengidap Gangguan Bipolar

PARHAMBITIOUS – Sebelumnya disebut sebagai depresi manik, gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mengalami periode suasana hati yang tinggi dan rendah.

Institut Kesehatan Mental Nasional memperkirakan bahwa 4,4% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan bipolar, menjadikannya salah satu kondisi kesehatan mental yang paling umum di negara tersebut.

Berikut adalah lima film yang secara akurat menggambarkan orang-orang yang memiliki gangguan bipolar, yang memberikan wawasan lebih dalam tentang kondisi tersebut dan dapat membantu memicu dialog penting.

1. Mad Love (Nilai PG-13)

“Mad Love”, film komedi romantis era 90-an yang dibintangi Drew Barrymore (Casey) dan Chris O’Donnell (Matt), dua anak muda yang bertemu saat Casey pindah ke rumah di dekatnya. Meskipun film ini penuh dengan momen-momen manis, film ini tidak berjalan sesuai harapan Anda dari film komedi romantis tradisional. Setelah memulai perjalanan yang menyenangkan, Matt menemukan bahwa Casey memiliki gangguan bipolar dan mengalami periode depresi dan euforia ekstrem.

Beberapa kritikus mengatakan bahwa film ini “mensensasionalisasikan” perjuangan kesehatan mental, tetapi film ini berhasil menggambarkan perasaan dan gelombang emosi yang dialami selama episode manik dan depresif dengan baik.

2. Silver Linings Playbook (Nilai R)

“Silver Linings Playbook” adalah komedi romantis unik yang mengambil sudut pandang mendalam dan realistis terhadap kesehatan mental.

Film ini mengikuti Pat (Bradley Cooper) yang sedang berjuang melawan diagnosis gangguan bipolar dan baru saja keluar dari rumah sakit jiwa dan Tiffany (Jennifer Lawrence) yang juga berjuang melawan gejolak emosinya sendiri.

Sepanjang film, mereka membentuk hubungan yang unik dan ikatan mendalam yang membantu mereka belajar, tumbuh, dan menemukan dukungan satu sama lain.

Sutradara David O’Russell membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan skenarionya. Hal ini dikarenakan banyaknya penulisan ulang dan eksplorasi emosi yang mendalam yang ingin ia lakukan untuk mengembangkan dan menggambarkan karakter Pat dan Tiffany secara akurat.

3. The Hours (Berperingkat PG-13)

“The Hours” mengeksplorasi kehidupan dan karakter Virginia Woolf, salah satu penulis wanita pertama yang terkenal dalam sastra pada tahun 1800-an.

Meski berdasarkan karakter nyata, film ini terutama bersifat konseptual dan membayangkan pengalaman emosional dan manusiawi seorang penulis wanita yang menghadapi perjuangan kesehatan mental dan mengatasi gangguan bipolar pada saat wanita terpinggirkan.

Film ini menampilkan pengalaman hidup Virginia Woolf dan mengambil momen, pemikiran, serta pengalaman dari buku hariannya untuk membantu menggambarkan karakternya.

4. Boy Interrupted (Tidak Dinilai)

“Boy Interrupted” adalah salah satu film yang perlu Anda persiapkan sebelum menontonnya. Meski begitu, film yang mengerikan dan sangat menyentuh ini dapat memberikan wawasan katarsis tentang perjuangan kesehatan mental dan gangguan bipolar, khususnya.

Diproduksi dan disutradarai oleh Dana Perry, “Boy Interrupted” adalah film dokumenter yang berpusat di sekitar putra sutradara itu sendiri, Evan, yang didiagnosis dengan gangguan bipolar saat masih pra-remaja.

Pada usia 15 tahun, ia bunuh diri. Film ini mengeksplorasi dampak kematian Evan melalui rekaman video rumahan dan wawancara dengan keluarga, teman, dan dokter yang direkam oleh Perry sendiri.

5. Of Two Minds (Dinilai TV-14)

“Of Two Minds” adalah film dokumenter yang penuh empati dan menyentuh emosi yang mengeksplorasi keberagaman pengalaman dan perasaan yang sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental.

Buku ini menyentuh kehidupan berbagai individu dan mengeksplorasi komplikasi yang cenderung timbul dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari orang-orang yang didiagnosis dengan gangguan bipolar.

Film dokumenter ini telah memenangkan berbagai penghargaan dan dianggap sebagai film yang penuh empati dan realistis terhadap tantangan dan keberhasilan yang mungkin dihadapi seseorang dengan gangguan bipolar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *