PARHAMBITIOUS – Rehabilitasi sering kali dikaitkan dengan perawatan narkoba dan alkohol, tetapi juga merupakan pilihan perawatan bagi orang-orang yang mengalami depresi, kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lainnya. Rehabilitasi dapat menyediakan tempat yang aman bagi orang-orang yang mungkin memerlukan dukungan, perawatan, dan struktur tambahan saat mereka menjalani perawatan untuk kondisi mereka.
Rehabilitasi depresi biasanya mencakup terapi individu dan kelompok, serta manajemen pengobatan. Jenis perawatan ini dapat membantu orang yang berjuang melawan depresi untuk mempelajari cara mengatasi gejala-gejala mereka, mengelola pengobatan mereka, dan mengembangkan mekanisme penanganan yang sehat. Perawatan rawat inap juga dapat memberikan struktur dan dukungan yang bermanfaat bagi orang yang berjuang melawan depresi.
Artikel ini membahas mengapa rehabilitasi bisa menjadi pilihan yang bermanfaat bagi orang yang berjuang melawan depresi klinis. Artikel ini juga membahas beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih rehabilitasi dibandingkan terapi rawat jalan.
Apa itu Rehabilitasi untuk Depresi?
Ketika orang menghadapi kondisi kesehatan mental seperti depresi, pendekatan pengobatan yang tepat bagi mereka sering kali bergantung pada tingkat perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Tingkat perawatan terendah adalah terapi rawat jalan, yang melibatkan pertemuan dengan terapis satu kali atau lebih setiap minggu. Terapi ini juga dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti antidepresan. Ini merupakan pilihan yang tepat dan efektif bagi banyak orang, terutama mereka yang mengalami depresi ringan hingga sedang.
Dasar-Dasar Rehabilitasi untuk Depresi
Di sisi lain, rehabilitasi untuk depresi merupakan tingkat perawatan yang lebih tinggi yang mungkin sesuai untuk seseorang yang mengalami gejala yang lebih parah.
Alasan untuk Pergi ke Rehabilitasi untuk Depresi
Ada beberapa situasi di mana layanan rehabilitasi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengobati depresi.
Perawatan rawat inap mungkin direkomendasikan jika seseorang mengalami kecenderungan bunuh diri, katatonia, malnutrisi, atau kondisi medis komorbid yang membuat pengelolaan gejala mereka di lingkungan rawat jalan menjadi sulit.
Risiko Membahayakan Diri Sendiri atau Bunuh Diri
Rehabilitasi mungkin menjadi pilihan yang lebih baik jika seseorang memiliki riwayat percobaan atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Namun, jika risikonya sudah dekat, seseorang mungkin dirawat di rumah sakit sampai kondisinya cukup stabil untuk pergi ke fasilitas rehabilitasi.
Setelah stabil, pusat rehabilitasi untuk depresi adalah tempat yang mendukung di mana mereka dapat menerima bantuan dan belajar cara memproses dan mengatasi situasi, emosi, pikiran, dan dorongan yang menantang.
Jika seseorang merasa ingin bunuh diri, penting untuk membawanya ke tempat aman di mana mereka dapat dipantau dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Tidak Responsif terhadap Perawatan Rawat Jalan
Bagi sebagian orang, terapi rawat jalan tidaklah cukup. Jika terapi dan pengobatan tradisional tidak berhasil, perawatan rawat inap mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Jenis perawatan ini dapat memberikan dukungan dan pengawasan yang lebih baik.
Kebutuhan seseorang juga dapat berubah selama perawatan. Penelitian menunjukkan bahwa kemajuan harus dipantau selama perawatan sehingga rencana perawatan seseorang dapat disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhannya. Jika seseorang tidak mengalami perbaikan yang memadai dengan terapi rawat jalan, mereka mungkin memutuskan untuk beralih ke pilihan rehabilitasi atau rawat inap.
Kebutuhan akan Struktur dan Dukungan Tambahan
Rehabilitasi depresi dapat memberikan dukungan emosional dan struktur harian yang dibutuhkan sebagian orang saat mereka menghadapi gejala depresi dan berupaya untuk pulih. Perawatan ini dapat membantu orang yang kesulitan untuk tetap menjalani rencana perawatan rawat jalan mereka. Perawatan ini juga dapat memberikan rasa kebersamaan bagi orang yang merasa terisolasi dan sendirian.
Ada Kondisi yang Terjadi Bersamaan
Beberapa fasilitas rehabilitasi menangani kondisi kesehatan mental tertentu seperti depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan penyalahgunaan zat. Namun, pusat rehabilitasi lainnya dilengkapi untuk menangani situasi ketika orang memiliki satu atau lebih kondisi yang terjadi bersamaan.
Tidak jarang orang yang mengalami depresi juga mengalami masalah kesehatan mental lainnya pada saat yang sama. Menurut sebuah penelitian, 64% orang dengan depresi ringan, 72% dengan depresi sedang, dan 78% dengan depresi berat juga memiliki gangguan mental komorbid. Kondisi yang umumnya terjadi bersamaan dengan depresi meliputi gangguan penggunaan zat dan kecemasan.