Bagaimana Depresi Pascapersalinan Mempengaruhi Para Ayah

PARHAMBITIOUS – Depresi pascapersalinan adalah bentuk depresi yang terjadi setelah kelahiran seorang anak. Meskipun sering dialami oleh ibu, depresi ini juga dapat dialami oleh ayah.

Pria mungkin tidak merasakan sakitnya melahirkan atau membutuhkan pemulihan fisik, tetapi kehadiran anak baru merupakan perubahan hidup yang besar. Para ayah, seperti halnya para ibu, perlu memperhatikan kesehatan mental mereka. Kelelahan dan stres, selain faktor-faktor lainnya, dapat menyebabkan depresi pascapersalinan pada pria.

Survei yang dilakukan Verywell Mind and Parents terhadap para ayah di AS pada tahun 2023 menemukan bahwa 9% pria mengalami depresi pascapersalinan, dan 12% lainnya mengatakan bahwa mereka dan pasangannya berjuang melawan depresi pascapersalinan. Meskipun angka yang dilaporkan pada wanita tentu lebih tinggi (30% dalam survei yang sama), jelas bahwa pria juga mengalaminya.

Dampak Depresi Pascapersalinan

Merasa lelah, kewalahan, dan stres setelah melahirkan anak merupakan hal yang wajar dalam menjadi orang tua. Namun, jika gejalanya terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari atau kemampuan untuk mengasuh anak, maka itu bisa jadi depresi pascapersalinan. Hal ini berlaku bagi ibu dan ayah.

Banyak gejala depresi pascapersalinan yang identik dengan gangguan depresi mayor. Gejalanya bervariasi pada setiap orang. Anda mungkin mengalami beberapa, tidak semua, dan tingkatnya bisa berbeda-beda.

Bagi pria yang mengalami depresi paternal, berikut ini adalah beberapa gejala umum:

  • Perubahan nafsu makan yang signifikan
  • Perubahan berat badan
  • Ketidakmampuan untuk tidur
  • Rasa sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan
  • Kehilangan energi
  • Merasa gelisah atau gelisah
  • Kehilangan minat atau kesenangan dalam beraktivitas
  • Merasa sedih atau putus asa
  • Merasa tidak berharga atau bersalah
  • Kekhawatiran yang berlebihan
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau membuat keputusan
  • Perubahan suasana hati yang tiba-tiba
  • Pikiran tentang bunuh diri atau kematian
  • Pikiran mengganggu untuk menyakiti bayi

Mudah tersinggung, ragu-ragu, dan rentang emosi yang terbatas juga merupakan gejala umum yang dialami oleh pria dengan depresi pascapersalinan. 1

Kurangnya Diagnosis PPD pada Pria

Wanita sering kali diperiksa oleh dokter untuk mengetahui apakah mereka mengalami depresi pascapersalinan, tetapi pria biasanya tidak. Mereka juga cenderung tidak melaporkan gejala-gejala yang mereka alami, 1 yang menjadi alasan mengapa depresi pascapersalinan pada pria bisa tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Jika Anda seorang ayah baru yang mengalami gejala depresi yang terus-menerus dan berkelanjutan, sebaiknya Anda memberi tahu pasangan, dokter, dan/atau profesional kesehatan mental Anda. Depresi tidak hilang dengan sendirinya, jadi semakin cepat Anda didiagnosis, semakin cepat Anda dapat memulai pengobatan dan meredakan gejalanya.

Proses diagnostik dapat mencakup pertanyaan klinis, sering kali menggunakan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi ke-5, Revisi Teks (DSM-5-TR), dan/atau Skala Depresi Pascanatal Edinburgh (EPDS). Tenaga kesehatan akan menyingkirkan kondisi fisik yang dapat menyebabkan depresi atau kondisi kesehatan mental lain yang mendasarinya sebelum membuat diagnosis.

Seberapa Umumkah PPD pada Pria?

Mendukung hasil survei Verywell Mind and Parents, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 8% ayah mengalami depresi paternal.5 Sayangnya , banyak kasus depresi pascanatal tidak terdiagnosis pada pria, jadi diagnosis dan intervensi dini penting untuk kesehatan ayah dan keluarga.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan perkembangan atau memburuknya depresi pascapersalinan, termasuk namun tidak terbatas pada:

  • Riwayat depresi atau kecemasan
  • Masalah kesehatan mental lainnya, seperti penyalahgunaan zat
  • Dukungan sosial rendah atau kurang
  • Penghasilan rendah atau tekanan keuangan
  • Hubungan dengan ibu
  • Depresi pascapersalinan pada ibu
  • Usia ayah muda
  • Tinggal di rumah yang terpisah dari anak

Depresi pascapersalinan dapat bermanifestasi secara berbeda pada pria dibandingkan wanita. Memperpanjang jam kerja, menarik diri dari keluarga, atau kehilangan minat dalam beraktivitas dapat menjadi tanda bahwa dukungan kesehatan mental dibutuhkan.

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *