PARHAMBITIOUS – Ya, dalam beberapa kasus, orang yang hidup dengan stres kronis melaporkan vertigo atau pusing saat berada dalam situasi yang menegangkan. Hal ini dapat menyebabkan seseorang percaya bahwa stres yang dialaminya menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
Apa itu Vertigo?
Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan Anda merasa seperti sedang bergerak atau dunia berputar di sekitar Anda meskipun Anda tidak bergerak. Beberapa orang mungkin menggambarkan sensasi ini sebagai pusing, tetapi vertigo dan pusing berbeda. Vertigo terkadang disertai dengan gejala lain seperti berkeringat, sakit kepala, mual, dan muntah.
Artikel ini membahas hubungan antara stres dan vertigo serta apa yang harus Anda lakukan jika Anda menunjukkan tanda-tanda salah satu atau kedua kondisi tersebut.
Apa Hubungannya Stres dan Vertigo?
Dalam beberapa kasus, orang melaporkan merasakan gejala vertigo saat stres . Hal ini menyebabkan para peneliti dan ilmuwan meneliti apakah ada hubungan antara kedua kondisi tersebut.
Penelitian mengungkapkan bahwa meskipun stres mungkin tidak secara langsung menyebabkan vertigo, stres dapat memengaruhi sistem vestibular (bagian telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan dan koordinasi), yang memicu vertigo. Ketika sistem vestibular terganggu, hal itu dapat menyebabkan vertigo.
Menurut beberapa perkiraan, hingga 5% orang dewasa di Amerika Serikat melaporkan mengalami vertigo saat mereka stres atau cemas.
Saat stres, hormon tertentu seperti kortisol akan meningkat. Peningkatan hormon stres ini berpotensi mengganggu sistem vestibular Anda. Dalam sebuah studi tahun 2016, para peneliti mengamati bahwa sekelompok penderita sindrom penyakit yang menyebabkan vertigo, mengalami lebih sedikit gejala ketika vasopresin mereka (hormon stres) tingkatnya diturunkan.
Dampak Stres dan Vertigo
stres kronis dalam jangka waktu lama dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan. Kondisi seperti hipertensi, penyakit jantung, obesitas, dan gangguan tidur semuanya dikaitkan dengan stres kronis.
Stres Mungkin Bukan Penyebab Vertigo Anda
Jika Anda mengalami vertigo akibat stres, itu mungkin merupakan peringatan dini bahwa tingkat stres Anda sangat tinggi. Vertigo Anda mungkin juga tidak selalu terkait dengan stres. Kondisi mendasar lainnya seperti diabetes, cedera kepala, tekanan darah rendah, dan multiple sclerosis telah dikaitkan dengan vertigo.
Diagnosis Stres dan Vertigo
Tidak ada kriteria diagnostik khusus untuk stres. Saat stres, Anda dapat mengalami berbagai gejala seperti kelelahan, sakit kepala, perubahan suasana hati, sulit tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
Uji Dix-Hallpike
Dokter dapat menggunakan tes Dix-Hallpike untuk mendiagnosis vertigo posisional. Tes ini melibatkan penempatan posisi yang dapat memicu vertigo. Saat Anda mulai menunjukkan gejala vertigo, dokter akan memeriksa mata Anda untuk mengetahui adanya indikasi vertigo. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis penyebab vertigo jinak yang umum.
Mengatasi Stres dan Vertigo
Jika Anda mengalami vertigo akibat stres, menurunkan tingkat stres adalah cara terbaik untuk mengelola kedua kondisi tersebut.
Mengelola Stres
Beberapa cara terbaik untuk mengelola tingkat stres Anda meliputi:
- Berolahraga : Olahraga telah lama dikaitkan dengan berkurangnya tingkat stres. Dapat dipahami bahwa sulit untuk meluangkan waktu untuk berolahraga saat Anda stres. Anda tidak boleh menganggap olahraga sebagai komitmen harian selama satu jam. Jalan cepat selama 30 menit sehari adalah cara yang bagus untuk memulai berolahraga.
- Tidur yang cukup : Orang dewasa rata-rata dianjurkan untuk tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam setiap hari agar dapat berfungsi secara optimal. Hal ini bahkan lebih penting saat stres.
- Menghilangkan pemicu stres : Menghilangkan pemicu stres dari hidup Anda yang berada dalam kendali Anda akan sangat membantu dalam mengelola tingkat stres Anda.
- Meditasi : Mempraktikkan perhatian dan meditasi dapat membantu Anda mengurangi tingkat stres.