Pemulihan Spontan dalam Psikologi

Pemulihan Spontan dalam Psikologi

Pemulihan spontan didefinisikan sebagai munculnya kembali respons terkondisi setelah periode istirahat atau periode respons yang berkurang. Perilaku yang ditampilkan dianggap telah punah. Jika stimulus terkondisi dan stimulus tak terkondisi tidak lagi dikaitkan, kepunahan akan terjadi dengan sangat cepat setelah pemulihan spontan. Hal ini dapat berlaku untuk respons yang telah terbentuk melalui pengkondisian klasik dan operan.

Contoh Pemulihan Spontan

Bahkan jika Anda tidak begitu mengenal sejarah psikologi, Anda mungkin pernah mendengar eksperimen terkenal Ivan Pavlov dengan anjing. Dalam eksperimen klasik Pavlov, anjing dikondisikan untuk mengeluarkan air liur saat mendengar nada tertentu.

Bunyi nada berulang kali dipasangkan dengan penyajian makanan. Akhirnya, bunyi nada itu sendiri menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pavlov juga mencatat bahwa tidak lagi memasangkan nada dengan penyajian makanan menyebabkan kepunahan, atau hilangnya, respons air liur. 2 Jadi apa yang akan terjadi jika ada “periode istirahat” di mana stimulus tidak lagi hadir?

Pavlov menemukan bahwa setelah masa istirahat dua jam, respons mengeluarkan air liur tiba-tiba muncul kembali saat nada diberikan. Pada dasarnya, hewan-hewan tersebut secara spontan memulihkan respons yang sebelumnya telah punah.

Sebagai contoh lain, bayangkan Anda telah menggunakan pengondisian klasik untuk melatih anjing Anda agar mengharapkan makanan setiap kali ia mendengar bunyi bel. Saat Anda membunyikan bel, anjing Anda berlari ke dapur dan duduk di dekat mangkuk makanannya. Setelah respons tersebut terkondisikan, Anda berhenti memberikan makanan setelah membunyikan bel.

Seiring berjalannya waktu, respons tersebut akan padam, dan anjing Anda berhenti merespons suara tersebut. Anda berhenti membunyikan bel sama sekali, tetapi beberapa hari kemudian Anda memutuskan untuk mencoba membunyikan bel lagi. Anjing Anda bergegas masuk ke ruangan dan menunggu di dekat mangkuknya, menunjukkan contoh sempurna pemulihan spontan dari respons yang terkondisikan.

Cara Kerja Pemulihan Spontan

Untuk memahami dengan tepat apa itu pemulihan spontan dan bagaimana cara kerjanya, penting untuk memulai dengan memahami proses pengkondisian klasik itu sendiri. Bagaimana pengkondisian klasik terjadi?

Pengondisian klasik melibatkan pembentukan asosiasi antara stimulus netral dan stimulus tak berkondisi yang secara alami dan otomatis menghasilkan respons. Berkedip sebagai respons terhadap suara keras atau mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap aroma makanan yang dimasak dalam oven merupakan contoh stimulus tak berkondisi.

Respons Anda terhadap hal-hal ini terjadi secara otomatis tanpa pembelajaran, itulah sebabnya respons ini disebut sebagai respons tanpa syarat . Setelah berulang kali memasangkan sesuatu dengan stimulus tanpa syarat, stimulus yang sebelumnya netral akan mulai memicu reaksi yang sama, yang pada saat itu dikenal sebagai stimulus terkondisi. Reaksi yang dipelajari terhadap stimulus terkondisi sekarang disebut sebagai respons terkondisi.

Misalnya, dalam eksperimen Little Albert yang terkenal , peneliti  John B. Watson dan Rosalie Rayner berulang kali memasangkan suara keras (stimulus tak bersyarat) dengan presentasi tikus putih (stimulus netral). Anak dalam eksperimen mereka sebelumnya tidak takut pada hewan tersebut tetapi secara alami takut dengan suara keras (respons tak bersyarat).

Setelah beberapa kali memasangkan suara dan pemandangan tikus, anak itu akhirnya mulai menunjukkan respons ketakutan (yang sekarang dikenal sebagai respons terkondisi) setiap kali ia melihat tikus putih (stimulus terkondisi). Jadi , apa yang mungkin terjadi jika Watson dan Rayner berhenti memasangkan tikus dan suara tersebut?

Awalnya, anak tersebut tentu saja masih merasa takut. Setelah beberapa kali melihat binatang tanpa suara, rasa takut anak tersebut kemungkinan akan mulai menghilang secara perlahan dan akhirnya ia mungkin tidak lagi menunjukkan respons takut.

Mengapa Pemulihan Spontan Itu Penting

Tetapi jika suatu respons yang terkondisi menjadi padam, apakah respons itu benar-benar hilang seluruhnya?

Jika Watson dan Rayner selanjutnya memberi anak laki-laki itu waktu istirahat sebentar sebelum memperkenalkan kembali tikus itu, Little Albert mungkin akan menunjukkan pemulihan spontan dari respons rasa takutnya. Mengapa pemulihan spontan begitu penting?

Fenomena ini menunjukkan bahwa kepunahan tidak sama dengan melupakan pembelajaran. Meskipun respons tersebut mungkin menghilang, itu tidak berarti bahwa respons tersebut telah dilupakan atau dihilangkan.

Setelah respons terkondisi dipadamkan, pemulihan spontan dapat meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu. Namun, respons yang dikembalikan umumnya tidak akan memiliki kekuatan yang sama dengan respons awal kecuali jika terjadi pengkondisian tambahan.

Banyaknya siklus kepunahan yang diikuti oleh pemulihan biasanya menghasilkan respons yang semakin lemah. Pemulihan spontan dapat terus terjadi, tetapi responsnya akan kurang intens.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *