PARHAMBITIOUS – Teori psikologi adalah gagasan berdasarkan fakta yang menggambarkan suatu fenomena perilaku manusia. Teori-teori ini didasarkan pada hipotesis , yang didukung oleh bukti. Jadi, dua komponen kunci teori psikologi adalah:
- Itu harus menggambarkan suatu perilaku.
- Itu harus membuat prediksi tentang perilaku masa depan.
Istilah “teori” digunakan dengan frekuensi yang mengejutkan dalam bahasa sehari-hari. Kata ini sering digunakan untuk mengartikan dugaan, firasat, atau anggapan. Anda bahkan mungkin mendengar orang mengabaikan informasi tertentu karena “hanya teori”.
Namun dalam ranah sains, sebuah teori bukan sekadar dugaan. Suatu teori menyajikan suatu konsep atau ide yang dapat diuji. Ilmuwan dapat menguji suatu teori melalui penelitian empiris dan mengumpulkan bukti yang mendukung atau menyangkalnya.
Ketika bukti baru muncul dan lebih banyak penelitian dilakukan, sebuah teori mungkin disempurnakan, dimodifikasi, atau bahkan ditolak jika tidak sesuai dengan temuan ilmiah terbaru. Kekuatan keseluruhan teori ilmiah bergantung pada kemampuannya menjelaskan beragam fenomena.
5 Teori Psikologi Utama
Beberapa teori psikologi paling terkenal berasal dari perspektif berbagai cabang psikologi. Ada lima jenis utama teori psikologi.
Teori Perilaku
Psikologi perilaku, juga dikenal sebagai behaviorisme, adalah teori pembelajaran yang didasarkan pada gagasan bahwa semua perilaku diperoleh melalui pengondisian.
Diadvokasi oleh psikolog terkenal seperti John B. Watson dan BF Skinner, teori perilaku mendominasi psikologi selama paruh awal abad kedua puluh. Saat ini, teknik perilaku masih banyak digunakan oleh terapis untuk membantu klien mempelajari keterampilan dan perilaku baru.
Teori Kognitif
Teori psikologi kognitif berfokus pada keadaan internal, seperti motivasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, pemikiran, dan perhatian. Teori-teori tersebut berusaha menjelaskan berbagai proses mental termasuk bagaimana pikiran memproses informasi dan bagaimana pikiran kita mengarah pada emosi dan perilaku tertentu.
Teori Humanistik
Teori psikologi humanistik mulai populer pada tahun 1950an. Beberapa ahli teori humanis terkemuka antara lain Carl Rogers dan Abraham Maslow.
Meskipun teori-teori sebelumnya sering berfokus pada perilaku abnormal dan masalah psikologis, teori-teori humanis tentang perilaku justru menekankan kebaikan dasar manusia.
Teori Psikodinamik
Teori psikodinamik mengkaji konsep bawah sadar yang membentuk emosi, sikap, dan kepribadian kita. Pendekatan psikodinamik berupaya memahami akar penyebab perilaku bawah sadar.
Teori-teori ini sangat terkait dengan Sigmund Freud dan para pengikutnya. Pendekatan psikodinamik terlihat dalam banyak klaim Freudian misalnya, bahwa perilaku orang dewasa berakar pada pengalaman masa kanak-kanak dan bahwa kepribadian terdiri dari tiga bagian: ID, ego, dan superego.
Teori Biologis
Teori biologis dalam psikologi menghubungkan emosi dan perilaku manusia dengan penyebab biologis. Misalnya, dalam perdebatan alam versus pengasuhan mengenai perilaku manusia, perspektif biologis akan berpihak pada alam.
Teori biologi berakar pada gagasan Charles Darwin, yang terkenal dengan teorinya tentang peran evolusi dan genetika dalam psikologi.
Seseorang yang meneliti masalah psikologis dari sudut pandang biologis mungkin menyelidiki apakah ada cedera tubuh yang menyebabkan jenis perilaku tertentu atau apakah perilaku tersebut diturunkan.