Apa yang di Maksud Dengan Model Kerentanan Stres Itu?

Apa yang di Maksud Dengan Model Kerentanan Stres Itu?

PARHAMBITIOUS – Model Kerentanan Stres adalah alat yang memberi tahu kita bagaimana dan mengapa penyakit kesehatan mental berkembang. Model ini dikembangkan pada tahun 1977 oleh Zubin dan Spring untuk menjelaskan perkembangan skizofrenia.

Setelah pertama kali diperkenalkan ke dunia kesehatan mental, model ini diperluas hingga mencakup berbagai diagnosis psikiatris.

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang model stres kerentanan, beberapa kritik yang diterima, dampak stres terhadap kita, dan cara untuk meningkatkan faktor perlindungan untuk melawan stres.

Kritik terhadap Model Kerentanan Stres

Meskipun Model Kerentanan-Stres berperan penting dalam membantu kita lebih memahami penyakit kejiwaan, model ini juga tidak lepas dari kritik.

Istilah ‘Kerentanan’ Membatasi

Sebuah artikel tahun 2022 yang diterbitkan di Frontiers in Sociology 1 menemukan bahwa fokus model pada kerentanan justru melemahkan. Mengingat hampir 50 tahun yang telah berlalu sejak model ini diperkenalkan, artikel tersebut menemukan bahwa penekanan model pada kerentanan justru menjadi pengalih perhatian dari dampak buruk yang sebenarnya ada.

Contoh

Contohnya, jika salah satu bentuk stres yang dialami seseorang adalah kekerasan yang dilakukan oleh pengasuhnya, maka menyingkirkan pengasuh saja tidak akan menyelesaikan masalah stres sebagai kerentanan utama. Sebaliknya, harus ada dukungan dari individu yang memahami kebutuhan seseorang yang pernah mengalami pelecehan.

Apa Elemen Model Kerentanan Stres?

Menurut Model Kerentanan Stres, kerentanan biologis dan pemicu stres bertanggung jawab atas berkembangnya gangguan kejiwaan. 2 Lalu, faktor protektif inilah yang dapat membantu mengurangi kerentanan biologis dan stres.

Kerentanan Biologis

Kerentanan biologis mengacu pada kecenderungan genetik seseorang. Misalnya, gangguan bipolar diketahui memiliki hubungan genetik dan sering kali diturunkan dalam keluarga. 4

Kerentanan biologis juga menyebabkan pengalaman yang mungkin terjadi saat masih dalam kandungan atau saat masih bayi. 1

Menekankan

Meskipun stres dapat berkontribusi terhadap berkembangnya gangguan kesehatan mental, stres bukanlah satu-satunya faktor yang berperan. Misalnya, seseorang mungkin sudah memiliki kecenderungan genetik terhadap gangguan kesehatan mental, namun belum mengembangkannya.

Oleh karena itu, jika seseorang secara genetik cenderung mengalami kondisi kesehatan mental, peristiwa besar dalam hidup atau serangkaian peristiwa yang membuat stres dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan mental.

Contoh stresor kehidupan ini antara lain:

  • Krisis kehidupan (misalnya, kematian orang yang dicintai, penyakit berat)
  • Penggunaan zat
  • Stresor pribadi dan terkait pekerjaan

Ketika krisis kehidupan yang signifikan ini terjadi, beberapa gejala gangguan ini dapat muncul. Namun, ingatlah bahwa kemungkinan hal ini bergantung pada jenis kondisi kejiwaan yang cenderung dialami orang tersebut.

Epigenetika

Elemen lain dari model kerentanan stres adalah epigenetika. Epigenetika berbicara tentang bagaimana lingkungan, perilaku, dan gaya hidup kita dapat mengubah gen kita. Perubahan ini dimulai bahkan sebelum Anda dilahirkan, artinya Anda dipengaruhi oleh lingkungan, perilaku, dan gaya hidup garis keturunan Anda. Namun, epigenetik Anda juga berubah sepanjang hidup Anda. Hal ini positif karena menunjukkan bahwa beberapa perubahan epigenetik dapat dibalik. Contoh sederhananya adalah bagaimana beberapa mantan perokok dapat mencapai metilasi DNA yang sama dengan non-perokok. Sekali lagi, ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa kita tidak ditakdirkan menjadi rentan hanya berdasarkan ekspresi gen kita.

Contoh lain tentang bagaimana epigenetik berperan dalam model kerentanan stres berasal dari studi tentang gangguan afektif mayor. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pemicu yang menyebabkan suatu episode ditambah episode sebenarnya itu sendiri dapat menyebabkan kerentanan lebih lanjut yang kemudian berkontribusi pada episode mendatang. Sederhananya, ketika gen kita pada awalnya melemah, maka mereka menjadi lebih rentan di kemudian hari.

Epigenetika juga merupakan komponen trauma generasi. Misalnya, beberapa stres yang dialami ibu selama kehamilan kemudian akan memengaruhi ekspresi gen bayi. Hal ini dapat menimbulkan kekuatan namun juga kelemahan. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa epigenetika dapat meluas ke berbagai generasi, dengan beberapa penelitian penting yang secara khusus berfokus pada trauma generasi akibat rasisme struktural yang menimbulkan dampak buruk pada kesehatan komunitas Kulit Hitam.

Sekali lagi, penting untuk diingat bahwa ekspresi gen dapat diubah. Hanya karena kita mengalami stres saat dalam kandungan atau karena kita berasal dari garis keturunan yang tertindas bukan berarti kita ditakdirkan untuk sakit. Faktor pelindung sangat membantu dalam memastikan bahwa kita tidak dibatasi oleh gen kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot Demo

Slot x500

Rokokslot

Slot Gopay

Slot Mahjong

Scatter Hitam

Mix Parlay

Rokokslot

Rokokslot

Slot Mahjong

Scatter Biru

Slot Mahjong

Rokokslot

RTP Slot Gacor

Scatter Pink

Rokokslot

Live Casino

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Berita Random

Berita Terkini

Pusat Kesehatan

Wisata Masa Kini

Pusat Kuliner

Kamu Harus Tau

Gudang Resep

Berita Seputar Olahraga

Fakta Menarik